Namanya Aqui, kurang lebih begitu jika saya tidak salah dalam penulisan nama dan gelar - - dan semoga tidak salah - - dan jikapun salah, saya siap salah, memohon maaf atas segala kekurangan, terima kasih atas segala perhatian, hehe
Saya sering memanggilnya mas Aqui. Mas Aqui ini asal Bekasi. Saya tertarik menulis tentangnya karna menemukan hal unique dan pembelajaran padanya.
Sejak kurang lebih selama 6 bulan ini ia (mas Aqui) melakukan sebuah misi yang dalam pikiran saya bukan hal yang biasa. Ia menunggangi sepeda ontelnya dari Bekasi (pulau Jawa) dan akan finish di titik 0 KM di Merauke.
Sekitar 2 bulan yang lalu saya sempat berjumpa dengannya di Lombok bersama makan malam dirumah salah seorang sahabat, dan kemarin tanpa sengaja saya berjumpa lagi dengannya di pelabuhan Bima ketika tengah memainkan mata pancingnya.
Hal yang membuat saya tercengang dan mengambil pelajaran pada mas Aqui ini :
~ Tentang kemandirian
Selama 6 bulan bersepeda menyusuri pulau Jawa, Bali, Lombok, dan sekarang berada di Sumbawa, belum lagi NTT, dan terakhir Papua. Tentu saja ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Ketika kehabisan bekal diperjalanan, mas Aqui tidak segan-segan mencari pekerjaan yang bisa menghasilkan untuk menambah biaya hidup selama diperjalanan. Padahal jika ia mau, ia bisa saja telpon orang tuanya di Bekasi minta transferkan.
~ Tentang Positif Thingking
"masih banyak orang baik", begitu ungkapan yang mas Aqui sampaikan kemarin dipelabuhan. Ungkapan yang 2 bulan lalu sempat ia sampaikan juga ketika kami makan malam di Lombok.
Saya akan menutup tulisan ini dengan ungkapan yang pernah saya sampaikan sebelumnya, "Sesekali merantaulah, agar kau tahu betapa luasnya karunia Tuhanmu, fantasyiru fil ardl, dan agar kau pandai bersyukur".
By : Ashhabul Yamin
By : Ashhabul Yamin

Comments
Post a Comment