Skip to main content

MENYIKAPI TEGURAN DENGAN BIJAK DIHARI NAN SUCI (IDUL ADHA 1439 H)


Alhamdulillah wasyukurillah kembali lagi kita berjumpa dengan hari yang sangat mulia, yakni hari raya idil adha. Segenap umat muslim diseluruh penjuru dunia mengumandangkan takbir, tahlil, dan tahmid memuji kebesaran Tuhan semesta alam Allohurobbil alamin di hari nan suci ini. 

Hari raya idil adha kali ini sedikit berbeda dengan hari raya sebelumnya. Tentu kita semua sudah maklum betapa rangkaian gempa bumi hampir satu bulan terakhir berdampak pada setiap sendi-sendi kehidupan kita di pulau seribu masjid ini. Telah sampai juga ditelinga betapa banyak saudara kita yang sudah menjadi korban, baik itu meninggal, luka-luka, hingga harus terpaksa mengungsi karena rumahnya telah roboh tak kuat menahan guncangan gempa. 

Kini pulau seribu masjid ini mendadak di hiasi tenda-tenda pengungsian. Mungkin dari sisi ini akan mirip situasi nya dengan saudara-saudara kita yang saat ini berada di tanah suci dalam rangka menyempurnakan rukun hajinya yakni wukuf di arafah, dimana mereka pun mendirikan tenda di sebuah padang yang sangat luas seraya merefleksi betapa fase kehidupan yang pasti akan kita lalui kelak yakni yaumul mahsyar dimana seluruh manusia akan dikumpulkan untuk menanti pengadilan Alloh SWT.

Sebagai bentuk respon atas fenomena bencana gempa yang telah melanda, maka kami mengajak kita sekalian agar menjadikan momentum hari idul adha ini untuk bermuhasabah atas segala khilaf dan dosa yang pernah dilakukan. Berhentilah kita saling menyalahkan, coba lihat diri kita, coba renungkan betapa seringnya kita lalai dari mengingatNya, lalu ingatlah betapa banyak khilaf dan dosa yang telah kita perbuat. Untuk semua itu, mohon ampunlah kepada Alloh SWT yang memiliki maghfirah yang maha luas.

Akhirnya izinkan dari lubuk hati yang terdalam kami ucapkan Selamat Hari raya Idul Adha 1439 H, mohon maaf atas segala khilaf dan alfa selama ini.

Red. Aby Fithra



Comments

Popular posts from this blog

TASYAKKURAN PELANTIKAN KEPALA DESA KALIJAGA TENGAH BERASA TABLIGH AKBAR

Desa Kalijaga Tengah hari ini melangsungkan acara Tasyakkuran Pelantikan Kepala Desa Kalijaga Tengah periode 2018-2024. Acara ini dirangkaikan dengan Silaturrahmi Bapak Drs. H. Sukiman Azmy, MM Bupati Lombok Timur terpilih periode 2018-2023. Kepala Desa Kalijaga Tengah Bapak Ashari, S.PdI yang telah dilantik pada tanggal 16 Agustus lalu mengawal langsung acara ini. Bertempat di Masjid Darurat Raudhatul Jannah Dusun Asmalang Selatan Desa Kalijaga Tengah acara ini dihadiri oleh segenap komponen masyarakat yang ada di Desa Kalijaga Tengah dan sekitarnya. Tampak juga hadir Bapak Camat Aikmel H. Hadi Fathurrahman, Bapak Kapolsek Aikmel dan jajarannya, para guru dari berbagai sekolah dan madrasah yang berada di Desa Kalijaga Tengah dan sekitarnya serta beberapa kepala desa diwilayah kecamatan Aikmel dan lenek. Acara ini terpaksa mundur dari jadwal yang semestinya berlangsung mulai pukul 10.30 Wita akibat padatnya agenda Bupati Lotim terpilih ini. Beliau baru tiba dilokasi acar...

MEMUNCULKAN SISI KEMANUSIAAN DALAM DAKWAH

OLEH : ASHHABUL YAMIN Memunculkan sisi kemanusiaan dari dakwah adalah satu dari sekian resep jitu yang ditunjukkan oleh Rasulullah Muhammad SAW dalam mengemban Risalah dari Allah SWT. Sebuah resep dakwah yang efektif yang dijalankan dan terbukti ampuh mampu menyebarkan Agama Islam ini keseluruh penjuru dunia. Beliaupun telah mentransformasikan resep dakwah itu kepada para sahabat beliau. Sebuah prestasi yang membanggakan dan sulit untuk dibayangkan bagaimana beliau berproses memperjuangkan dakwah ini. Proses itupun sudah sedikit banyak kita dengar dari sirah nabawiyah beliau, bagaimana beliau ketika menjadi panglima pada perang uhud, bagaimana para sahabat yang dalam keadaan terluka parah bangkit dan bangun mengejar kaum kafir atas perintah dari nabi. Sungguh totalitas yang sulit dipercaya. Hubungan kemanusiaan atau social relation adalah hal yang menjadi perhatian beliau ketika berdakwah. Beliau meyakini bahwa tegaknya agama Allah ini adalah menegakkan secara totalitas s...

Single Fighter Unique

Namanya Aqui, kurang lebih begitu jika saya tidak salah dalam penulisan nama dan gelar - - dan semoga tidak salah - - dan jikapun salah, saya siap salah, memohon maaf atas segala kekurangan, terima kasih atas segala perhatian, hehe Saya sering memanggilnya mas Aqui. Mas Aqui ini asal Bekasi. Saya tertarik menulis tentangnya karna menemukan hal unique dan pembelajaran padanya. Sejak kurang lebih selama 6 bulan ini ia (mas Aqui) melakukan sebuah misi yang dalam pikiran saya bukan hal yang biasa. Ia menunggangi sepeda ontelnya dari Bekasi (pulau Jawa) dan akan finish di titik 0 KM di Merauke. Sekitar 2 bulan yang lalu saya sempat berjumpa dengannya di Lombok bersama makan malam dirumah salah seorang sahabat, dan kemarin tanpa sengaja saya berjumpa lagi dengannya di pelabuhan Bima ketika tengah memainkan mata pancingnya.  Hal yang membuat saya tercengang dan mengambil pelajaran pada mas Aqui ini : ~ Tentang kemandirian Selama 6 bulan bersepeda menyusur...